Kondisi Bumi pada Periode Paleogen: Kemunculan Mamalia
![]() |
Periode Paleogen dibagi menjadi tiga subperiode, yaitu Paleosen, Eosen, dan Oligosen. Pada periode ini ditandai dengan kemuncupan dan dominasi mamalia | Sumber: Christian Jegou / Science Source |
Selamat datang di Blog AIrtikel For You! Dalam artikel ini, kita akan menyelami Periode Paleogen, periode geologi yang memberikan kesempatan bagi kehidupan untuk berkembang kembali setelah kepunahan massal.
Periode Paleogen: Gambaran Singkat
Periode Paleogen adalah periode dalam skala waktu geologi yang berlangsung sekitar 66 hingga 23 juta tahun yang lalu. Periode ini terletak dalam era Kenozoikum atau "Era Hewan Baru." Periode Paleogen mencatat masa pemulihan kehidupan setelah kepunahan massal pada akhir Periode Kapur. Periode Paleogen dibagi menjadi tiga subperiode, yaitu Paleosen, Eosen, dan Oligosen.
Lingkungan dan Iklim pada Periode Paleogen
Berikut adalah gambaran singkat tentang lingkungan dan iklim pada Periode Paleogen:
1. Awal Periode Paleogen (Paleosen)
- Iklim: Awal Periode Paleogen ditandai dengan iklim hangat dan lembap. Suhu global cenderung tinggi dan kondisi ini mendukung vegetasi yang subur di banyak daerah.
- Lingkungan: Hutan-hutan lebat dengan tumbuhan berdaun lebar (broadleaf) menjadi ciri khas lingkungan pada awal Paleosen. Selain itu, lautan juga cukup hangat dan menyediakan habitat bagi berbagai organisme laut.
2. Pertengahan Periode Paleogen (Eosen)
- Iklim: Selama pertengahan Periode Paleogen, suhu bumi semakin meningkat dan mencapai puncaknya. Ini disebabkan oleh pelepasan besar-besaran gas rumah kaca ke atmosfer, seperti karbon dioksida dan metana, akibat aktivitas vulkanik dan perubahan geologis.
- Lingkungan: Kenaikan suhu dan tingginya tingkat karbon dioksida menyebabkan penyebaran hutan-hutan tropis yang luas di berbagai wilayah. Lautan juga mencakup wilayah yang lebih luas dengan beragam ekosistem.
3. Akhir Periode Paleogen (Oligosen)
- Iklim: Pada akhir Periode Paleogen, suhu bumi mulai menurun dan iklim menjadi lebih sejuk. Hal ini disebabkan oleh penurunan kadar karbon dioksida dalam atmosfer dan perubahan iklim global secara keseluruhan.
- Lingkungan: Perubahan iklim mempengaruhi flora dan fauna di daratan. Hutan-hutan berdaun lebar berangsur-angsur digantikan oleh hutan-hutan konifera yang lebih adaptif terhadap iklim yang lebih sejuk. Lautan tetap menjadi habitat bagi beragam makhluk laut.
Perubahan lingkungan dan iklim pada Periode Paleogen memainkan peran penting dalam evolusi dan perkembangan kehidupan di bumi. Periode ini merupakan masa transisi penting yang mempengaruhi flora dan fauna, termasuk munculnya mamalia yang mendominasi ekosistem dan berkembangnya berbagai kelompok organisme laut.
Baca juga:
Flora dan Fauna Periode Paleogen
Fauna
Setelah kepunahan K-T, fauna periode Paleogen menjadi semakin beragam dan berkembang dengan cepat. Beberapa kelompok hewan yang mendominasi pada periode ini adalah mamalia dan burung. Mamalia mengalami radiasi adaptasi, yang menghasilkan beragam kelompok hewan seperti mamalia plasental (seperti kera, gajah, kucing, dan manusia), mamalia marsupial (seperti kanguru dan koala), dan mamalia monotreme (seperti platypus). Mamalia plasental mulai menjadi kelompok dominan di daratan dan mengisi banyak nisbah ekologis yang ditinggalkan oleh dinosaurus.
Sementara itu, burung berevolusi menjadi kelompok hewan yang semakin beragam dan mencakup berbagai bentuk dan ukuran. Beberapa kelompok burung modern mulai muncul pada periode Paleogen, dan mereka menjadi hewan penerbangan yang mendominasi langit.
Di lautan, ikan dan moluska menjadi kelompok hewan laut yang dominan, dan beberapa di antaranya mulai mengalami evolusi yang signifikan. Hewan laut seperti paus dan ikan hiu juga telah berevolusi dan beradaptasi dengan lingkungan laut yang berubah.
Periode Paleogen juga merupakan masa di mana beberapa hewan darat pertama kali muncul, seperti kuda dan hewan herbivora besar lainnya. Selain itu, hewan-hewan seperti reptil terbang (pterosaurus) dan mamalia laut seperti ikan paus pertama kali muncul dan mengisi ekosistem di darat dan laut.
Flora
Selama Paleogen, tumbuhan berbiji atau tumbuhan angiosperma (berbunga) menjadi semakin dominan dan berkembang pesat. Mereka mulai mengambil alih peran tumbuhan paku dan tumbuhan gymnosperma (misalnya, pohon pinus dan pohon araucaria) yang lebih dominan pada periode Kreataceus. Tumbuhan berbiji ini menawarkan keunggulan kompetitif karena kemampuan mereka untuk menghasilkan biji yang dilindungi, sehingga memungkinkan penyebaran dan pertumbuhan lebih efisien.
Selama periode Paleogen, juga terjadi perubahan iklim secara global. Iklim cenderung menjadi lebih hangat dan lembap daripada sebelumnya, menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan berbiji. Seiring dengan itu, hutan hujan tropis mulai berkembang lebih luas dan tumbuhan-tumbuhan lain, seperti rumput-rumputan, semakin banyak tersebar.
Di daratan, beberapa tumbuhan berbiji seperti eukaliptus, palma, dan tumbuhan anggota keluarga Rosaceae (seperti mawar dan apel) mulai muncul dan menyebar ke berbagai wilayah. Sementara itu, di laut, alga dan rumput laut menjadi lebih dominan di ekosistem perairan.
Peristiwa Penting dalam Periode Paleogen
Periode Paleogen mencakup tiga subperiode, yaitu Paleosen, Eosen, dan Oligosen, yang berlangsung sekitar 66 hingga 23 juta tahun yang lalu. Selama periode ini, terjadi beberapa peristiwa penting yang mempengaruhi lingkungan dan evolusi kehidupan di bumi. Berikut adalah beberapa peristiwa penting dalam Periode Paleogen:
1. Masa Kepunahan Massal Kretaseus-Tersier (K-T)
Periode Paleogen dimulai setelah masa kepunahan massal K-T yang terjadi pada akhir Periode Mesozoikum. Masa kepunahan ini menyebabkan kepunahan banyak kelompok hewan, termasuk dinosaurus, dan membuka jalan bagi perkembangan mamalia dan hewan-hewan lainnya pada periode Paleogen.
2. Masa Pemanasan Global Paleosen-Eosen (PETM)
Pada awal periode Eosen, terjadi peristiwa pemanasan global yang dramatis yang dikenal sebagai Peristiwa Pemanasan Global Paleosen-Eosen (Paleocene-Eocene Thermal Maximum/PETM). Pemanasan ini terjadi dalam waktu yang relatif singkat dan menyebabkan perubahan iklim yang signifikan dan perubahan lingkungan di bumi.
3. Kemunculan Mamalia Modern
Selama periode Eosen, mamalia modern mulai mendominasi ekosistem. Mamalia pengerat, primata, dan karnivora awal muncul dan berkembang pesat.
4. Perubahan Flora dan Fauna
Selama Periode Paleogen, terjadi perubahan besar dalam flora dan fauna di daratan dan laut. Hutan-hutan tropis luas muncul selama periode Eosen, sementara pada akhir periode Oligosen, hutan-hutan berdaun lebar digantikan oleh hutan-hutan konifera.
5. Pembentukan Pegunungan Alpen
Selama Periode Paleogen, terjadi proses pembentukan Pegunungan Alpen yang terus berlanjut hingga masa sekarang. Pegunungan Alpen terbentuk akibat tumbukan antara lempeng tektonik Eurasia dan Afrika.
6. Perubahan Iklim
Periode Paleogen ditandai dengan perubahan iklim yang signifikan, termasuk periode pemanasan global pada awal periode Eosen dan penurunan suhu pada akhir periode Oligosen.
Baca juga:
Peristiwa-peristiwa ini memiliki dampak besar pada lingkungan dan evolusi kehidupan di bumi selama Periode Paleogen. Masa pemanasan global, perubahan flora dan fauna, serta pembentukan pegunungan merupakan beberapa contoh peristiwa penting yang membentuk kondisi lingkungan dan menciptakan landasan penting untuk perkembangan kehidupan di masa mendatang.
Kesimpulan
Periode Paleogen adalah periode geologi yang penuh dengan peristiwa penting dan keberagaman kehidupan. Lingkungan, flora, dan fauna periode ini menyimpan cerita menarik tentang pemulihan kehidupan setelah kepunahan massal. Dengan memahami Periode Paleogen, kita dapat lebih menghargai bagaimana Bumi terus berkembang dan memberikan kesempatan bagi kehidupan untuk bertahan dan berkembang hingga saat ini.
Posting Komentar untuk "Kondisi Bumi pada Periode Paleogen: Kemunculan Mamalia"